TEMPO.CO, Bekasi - Sebanyak 61 orang wisatawan bersama pengurus Golkar Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medansatria, Kota Bekasi, menjadi korban bencana tsunami Selat Sunda di Pantai Anyer, Banten, pada Sabtu malam, 23 Desember 2018.
Baca juga: BMKG Jelaskan Fenomema Alam Ganda Pemicu Tsunami di Selat Sunda
Dari 61 orang korban, empat orang dinyatakan hilang, dan 57 orang selamat. Pengurus RW 09 Kelurahan Pejuang, Yusuf, mengatakan, warganya berwisata ke Pantai Anyer bersama dengan pengurus Partai Golkar di wilayah setempat.
Mereka bertolak menggunakan bus pada Sabtu pagi dan sampai di lokasi sekitar pukul 12.00 WIB. Menurut jadwal, mereka berencana menginap di sana. "Acaranya silaturahmi sekaligus family gathering warga bersama dengan pengurus Golkar di tingkat kelurahan," ujar Yusuf pada Ahad, 23 Desember 2018.
Yusuf mendapat kabar bahwa rombongan warganya terkena musibah pada Sabtu malam sekitar pukul 23.00. Setelah didata, rupanya ada empat orang di dalam rombongan tersebut belum ditemukan. Petugas di sana, kata dia, tengah mencari keberadaan mereka.
Baca juga: Tsunami di Pantai Anyer Diduga Akibat Erupsi Gunung Anak Krakatau
"Rombongan selamat sudah kembali ke Bekasi, sedangkan yang belum ditemukan masih dalam pencarian," ujar Yusuf. Adapun empat warganya yang masih hilang akibat tsunami Selat Sunda adalah Masnadi, Sulaiman, Soleh, dan Nurhasan.